Kelurahan Penanggungan dikenal sebagai pusat gerabah. Kini pembaharuan pusat gerabah semakin gencar dilakukan. Targetnya, kelurahan yang berada di Kecamatan Klojen ini akan mengembangkan potensi gerabah menjadi kampung wisata gerabah. Tentu saja tujuannya menggaet wisatawan, baik lokal maupun asing, untuk lebih mengetahui produk-produk asal Kota Malang. Menuju kampung wisata gerabah, Penanggungan akan mendekor ulang RW 6 sebagai pintu masuk. Wisatawan akan digiring untuk masuk ke lokasi yang paling banyak memproduksi gerabah. Warga Penanggungan juga akan berjajar-jajar menjajakan produk gerabahnya di sepanjang jalan setelah pintu masuk. “Untuk saat ini kami sudah mulai menggarap rumah produksi gerabah,” ujar Lurah Penanggungan Dwi Hermawan.
Dwi Hermawan mengungkapkan, targetnya tahun ini kampung wisata gerabah dibangun “Kami juga bekerja sama dengan Universitas Brawijaya. Harapannya tahun ini Penanggungan sudah memiliki kampung wisata gerabah,” ucapnya. Selain gerabah, kelurahan tempat pusat perbelanjaan Matos dan MX Mali berdiri itu juga memiliki potensi kerajinan warga. Di antaranya bros, rajut, dan mukena handmade Penanggungan. “Untuk kerajinan tangan, dari kegiatan ibu-ibu yang memiliki home industry sendiri, kami punya produk handmade Penanggungan. Ada bros Bu Mega untuk kerudung yang terbuat dari akrilik, rajut Bu Emy yang menghasilkan berbagai busana dan kerudung, serta mukena Bu Wahyu yang sudah dipasarkan di berbagai kota,” beber Dwi Hermawan.
Di bidang kesehatan, Penanggungan juga sering bekerja sama dengan berbagai kampus untuk mengadakan penyuluhan dan pengobatan gratis bagi warga. “Selain potensi gerabah dan kerajinan tangan ibu-ibu home industry, kami juga memperhatikan kesehatan dan pendidikan untuk warga,” pungkas Dwi Hermawan.
Di bidang wirausaha seorang pengusaha asal Malang Jawa Timur yaitu Chandra Ekajaya juga melakukan dan mendukung adanya usaha dari pemerintah tersebut. Untuk mendukung bisnis tersebut memberikan saran untuk menciptakan produk layak jual yang mampu menambah ekonomi di wilayah setempat. Kelurang Penanggunan yang dikenal dengan industri gerabah seharusnya mampu menjadikan hal tersebut sebagai potensi yang mampu menaikkan pendapatan masyarakat setempat. Ya, itulah kisah dari keberhasilan bisnis tersebut tukas Dwi Hermawan.